Kamis, 24 Agustus 2017

Kepala BPBD Sumsel, Pencegahan Karhutla 2017 di Sumsel Terstruktur



Palembang -

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumsel, Iriansyah mengatakan, kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel saat ini sudah tahu terstruktur.

"Sejak Januari 2017 sampai 23 Agustus 2017, di Sumsel terpantau 505 hospot. Ada delapan kabupatan yang menyatakan status siaga per 1 Februari 2017, yang paling tinggi di OKI 85 hospot dibandingkan pada tahun 2016 ada penurunan hotspot," jelasnya di Ruang Rapat Posko Satgas Siaga Karhutla Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Prov. Sumsel Jl. Arah Bandara SMB II Palembang Kamis (24/8/2017), saat menerima Karhutla Tim Satgas Karhutla Proviisi Kalimantan Barat.

Walaupun terpantau 505 hotspot, untuk udara masih dikatakan sehat berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menurut Balai Lingkungan Hidup (BLH).

Dikatakannya, Sumsel sudah ditetapkan status siaga pada Februari 2017 lebih awal karena untuk mencegahan Karhutla di Sumsel. Dengan status siaga lebih awal terus dilakukan sosialisasi untuk pencegahan.

Upaya yang terus dilakukan tim satgas Karhutla Sumsel dengan peningkatan koordinasi, pengunaan cairan bios 44 oleh korem/044 Gapo dan Pembuatan kanal blocking oleh Polda, selain Tim satgas Siaga Karhutla Sumsel terdiri dari Satgas darat, Satgas Udara, Satgas Penegakan Hukum, Satgas Sosialisasi, Satgas Kesehatan, dan Satgas kabupatan kota.

"Ada satgas doa walaupun tidak ada di struktur, doa yang membaca sejuta Al-Fatihah setiap habis Maghrib di Ponpes Aulia Cendikia Talang Jambe," ujarnya.

"Dengan upaya yang terstruktur yang dilakukan satgas Karhutla Sumsel, mudah-mudahan Karhutla dengan bencana asap tidak terjadi lagi. Dengan kerjasama tim, kita harapkan tidak ada lagi bencana asap di Sumsel, dengan harapan pelaksanaan Asian Games 2018 bisa terlaksana dengan baik," katanya. (fir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar